Posts

Showing posts from February, 2013

pagi

masih terbesit sekelibat nama dan beberapa potongan gambar tentang cerita dari masa mimpi indah tetapi tidak begitu nyata seperti rembulan penuh yang terjadi tadi malam masih berdiam tanpa seorang pun ingin menengok sekedar melirik kibasan rambut ini yang terhempas angin tarian dedaunan hijau masih menjadi pemerhati bunga-bunga indah yang berlegok dan terpancar pesonanya meskipun hanya dari senyuman terkulum tanpa lepas masih dijadikan udara untuk media para lebah yang sendiri-sendiri kesepian mencari bunga tuk hinggap masih bahagia menjadi udara yang selalu ada sampai isrofil memainkan sangkakalanya  masih mengharapkan suatu saat bermetamorfosis menjadi bunga yang tak obsesi dihinggapi seluruh lebah, tapi pastikan satu dan terperangkap disana

untold

pernah baca buku yusuf mansyur. dalem banget.  jadi gini, ada org punya masalah. seorang bapak harus menjual motornya buat biaya kuliah sang anak. pas mau jual motor, yg dia andelin siapa? jawabannya dealer, atau orang yg mau beli. tapi ini SALAH. emang yg ngasih rejeki dealer? kan ada ALLAH. kenapa ga solat dulu, deketin Allah dulu, berdoa biar Allah mengetuk pintu hati si dealer biar mau beli motornya. ini yg suka kita lupain. segala masalah kan jawabannya di Allah. semua yg ngasih masalah Allah. cuma Allah juga yg bisa nyelesein masalah kita. kalo ada masalah, introspeksi kenapa Allah ngasih masalah itu ke kita? apa kita ngelakuin hal yg Allah ga suka? kalo kita udh sadar, ya berubah. jangan udh tau salah tapi malah ngelanjutin, terus ngeluh ini itu karena masalahnya ga selesai-selesai. ya gimana Allah mau nyelesein masalah kita kalo kita aja batu egois tetep ngelakuin hal yg udh jelas dilarang Allah cuma buat kesenengan kita. pertanyaannya, kan Allah juga yg ngizinin kita ngela

sekarang

aku masih saja membicarakanmu, mencemburui temanku yang kau sapa. cemburu tanda sayang bukan? tapi aku bukan psikopat, hanya manusia yang tidak ahli memusnahkan rasa sayang, terutama untukmu. tak pandai pula musnahkan kenangan kita. nama kau saja masih berkeliaran, pun wajahmu dan rambut kribomu. lengket rupanya melebihi perangko dan lemnya.  menyambangi mu diruang kerjamu saja aku tak mampu. terlalu besar debar jantungku membayangkan jika mata kita bertegur sapa. lalu sampai kapan? entahlah. mungkin kan ku paksakan bibir ini menyebut dan menyapamu. kalau terlihat aneh, jangan tertawa ya. pun jangan mengasihaniku jika kau sadar tingkahku inginkan kita yang dulu. memang begitu kok. tapi aku bahagia dengan aku yang ini. kau tak perlu menangisiku dan menyesali kita, aku saja tidak menangis apalagi menyesal. kita memang jadi aku dan kamu, tapi itu dulu. yang sekarang, kita itu aku serta harapanku akan kita yang dulu dan kau serta duniamu yang misteri

tenang saja

aku bangga menjadi yang pertama kau aku-kamu kan, menjadi yang pertama kau anggap sebagai yang terdekat, dan yang pertama membuatmu romantis dan mengeluarkan kata cinta dan sayang.  meskipun bukan aku yang pertama kau suka, (mungkin) bukan aku pula yang terakhir untukmu -walau aku sangat berharap jadi yang terakhir- ,  dan mungkin kau pakai semua keromantisanmu untuku (dulu) kepadanya yang setelah aku. aku tetap bangga, menjadi bagian pertama yang mengajarkanmu mencinta, meskipun hanya semu, atau bahkan tak ada cinta untuku, yah walaupun kau pernah mengatakannya. tapi kau jua yang mengakhirinya, aku bisa apa? heheeee, tapi kau masih dipikiranku kok~tenang saja!