Posts

Showing posts from February, 2015

#30harimenulissuratcinta Day - 29 "Angan dan Tujuan"

Kepada masa depan, Hai masa depan, bagaimana keadaan disana? Apakah sudah kau terima dengan baik takdir yang diberikan oleh-Nya untuk aku? Ada apa saja disana? Aku sangat ingin tahu meski hanya sekedar berangan-angan. Dipikiranku kau sedang tersenyum melihat aku berjuang disini untuk menuju mu nanti. Cukup berwarna kah aku di lembaran buku mu? Tentu kau sibuk sekali menyiapkan diri untuk dituju semua orang ya. Bisa beri aku bocoran sedikit mengenai aku di halaman berapa dan bergambar apa? Tentunya aku juga sibuk menyiapkan diri untuk menghadapimu nanti. Masih banyak undakan tangga yang harus ku lewati. Menjadi sarjana itu pasti harus aku lalui, sebagai salah satu undakan yang pasti membawaku ke dirimu, masa depan. Demi mu, aku berterimakasih banyak kepada osiloskop, kabel probe, sinyal input output dan juga solder yang dengan ikhlas membantuku menyelesaikan tugas akhirku. Biar kau tahu bahwa banyak yang membantuku untuk mencapaimu. Tidak lupa juga untuk yang selalu menelepon cuek h

30harimenulissuratcinta Day - 11 "Surat Apa Adanya"

Kepada wanita yang tengah terduduk disebelah putranya, Salam kenal bu, biarkan saya tunjukan rasa hormat saya dengan memanggil ibu. Saat itu adalah saat pertama kita bertemu. Meskipun bukan saat pertama saya mengetahui rupa ibu, terlebih tentang kegiatan ibu sehari-hari sudah banyak saya dengar dari putra ibu sendiri. Saya mohon maaf sekali kalau memang pertemuan itu bukan disaat yang tepat dan yang ibu inginkan. Saya harap memang bukan karena keadaan yang salah, tapi bagaimanapun keadaannya sifat alamiah ibu seperti itu adanya. Pertemuan kali itu dengan ibu dan bapak memang sudah saya rencanakan dengan putra ibu. Mendengar ibu yang pendiam membuat saya ingin sekali mengajak ibu berbicara banyak karena memang saya sama sekali tidak pendiam. Mengenal ibu lebih baik, saya misikan. Saya yakin tidak ada orang yang sebegitu pendiamnya. Dengan pertanyaan dan obrolan hangat, saya harap bisa ada celotehan antara kita bu. Percayalah bu, saya habiskan malam-malam sebelum pertemuan itu deng

#30harimenulissuratcinta Day - 8 Kemarin Sore dan Semalam

Kepada pemegang janji untuk pulang bersama, Sudah lama rupanya kita tidak menghabiskan waktu dengan menikmati sekeliling. Kita sebagai porosnya dan kerumunan muka beserta jajaran toko sebagai pemandangan yang berputar. Sore itu aku makan dengan lahap, capcay seafood yang dengan lincah kau ambil kuahnya untuk nasi goreng seafoodmu. Tak luput es jeruk ku juga kau minum setengah karena susu jahemu masih hangat. Lagi-lagi aku jatuh cinta. Setelah jatuh pada hati dibalik kemudi, kini aku jatuh pada hati yang menemaniku sesorean itu. Berjalan kaki ditengah hiruk pikuk untuk sampai distasiun. Sesekali kau tarik tanganku cepat karena meleng tak melihat motor melintas. Dan ini yang membuat aku jatuh lagi. Memang kau hanya seperti robot yang lebih banyak bertindak dari berbicara. Asiknya aku menikmati somay tidak sadar kalau kau mengeluarkan sesuatu dari tasmu. Aku hanya menahan tawa yang melonjak melihatmu susah payah membuka kotak kecil kemudian memakaikan gelang mutiara ditanganku. Iya

#30harimenulissuratcinta Day 6 - Kalau Tidak

Kepada pins, Wow aku dipaksa mengingatmu lagi sekarang, dari sekian banyak pertemuanku selama hidup hampir 22 tahun, entah mengapa untuk predikat pertemuan paling tak terduga ya hanya denganmu. Izinkan aku sedikit membuka memorimu akan hal itu, meski mungkin skrg sudah masuk 7tahunan kau dengan kasihmu, ya? :) .... .... .... Bagaimana bisa aku lupa kapan pertemuan kita, bulan apa, hari apa, tapi biarkan aku ulas setiap detilnya, aku mengingat secara sempurna untuk itu. Kalau tidak aku dan jurusanku diberi amanah membuat ajang lomba futsal sejabodetabek bandung, mungkin kita tak akan bertemu. Kalau tidak aku diberikan sifat sembrono, mungkin aku tak akan meneriakan nama dipunggungmu yang sedang bertanding dilapangan dari mic komentator. Kalau tidak aku memiliki keberanian, mungkin aku tak akan meminta temanku mengajakmu untuk berkenalan bersamaku Kalau tidak aku diberi kepercayaan menjadi mc acara penutupan lomba itu, aku tak akan disana bersama mu menjadi partner mc. Dan.

#30harimenulissuratcinta Day 5 - Sudah Lewat

Kepada B, yang berharap ditulisi surat kemarin Kau masih ada disana, dan akan selalu ada disana. Dulu mengapaku akan tanya itu tak pernah kau jawab, tp sekarang aku tidak akan bertanya lagi. Kelebihanmu itulah yang meluluhkan aku, dulu. Ketika aku dengan tegas menggelengkan kepala menepas angin diruang hampa, aku tidak akan tergoyah. Terutama karenamu. Siapa kau hei B? Siapa? Beraninya ada disana. Maaf untuk meremehkan mu sekali. Selalu ada disana. Tidak kah kau tahu aku sekuat tenaga menutup hati ini karena ia yang baru saja pergi. Tidak, tidak untukmu, karena masih untuknya. Tetapi kau masih saja ada disana. Tidak kah kau tahu aku enggan? Setidaknya sebagai juniormu saja aku menanggapi semua perhatianmu. Tak usah bertele-tele, macam kereta saja ceritaku tak pernah pendek, mulutku tak pernah singkat, apalagi pipiki yang selalu kau anggap over. Iya aku jatuh padamu karena selalu ada disana. Mengapa? Kau tak seserius itu? Hahaha. Bodohnya aku jatuh ya. Begitu juga teman-temanku me

#30harimenulissuratcinta Day 4 -Seseorang Dibalik Kemudi

Kepada seseorang dibalik kemudi, Enaknya menjadi kacamatamu, selalu kau lihat dengan seksama. Mengapa alismu berkerut begitu? Lebih lucu rupanya kau dengan raut itu. Betapa ibukota bisa alihkan perhatianmu sebegitunya, hingga aku disebelahmu pun tak kau tengok. Aku memperhatikanmu sedari awal kau menyuruhku memakai seatbelt ini. Aku coba mengambil foto kita, kau tetap tidak menengok. Oya benar saja kau kan sedang dibalik kemudi, berbahaya jika kau menoleh sedikit saja. Aku senang menggodamu. Baiklah celotehanku saja yang menggelitikmu. Sangat kurindukan tawa itu meski tetap tidak menoleh. Sesaat ku rasakan sentuhan lembut mengusap kepalaku sesekali mencubit pipiku. Ah kau rupanya. Biar saja mukamu muram melihat jalanan, tp caramu menenangkanku sudah amat cukup buatku nyaman. Biar saja lampu berganti merah kuning hijau bahkan ungu atau pink sekalipun, kenyamanan ada disampingmu tidak bisa dibeli. Waktu saja seakan melamun menyaksikan ku bersandar dibahu kirimu. Selama apapun aku

#30harimenulissuratcinta Day 3 - Hujan dan lagi lagi kau

Kepada yang manja aku panggil K, Hujan malu-malu mengiringi aku menulis surat ini padamu. Hujan terakhir yang aku ingat tentang kau adalah ketka kau tidak menganggap ku ada meskipun aku nyata berada di radius jangkauan matamu. Tenang saja, hujan pun yang menyamarkan titik air mata kelegaan setelah pertemuan terakhir denganmu saat itu. Harapku terlalu banyak, mengingat indahnya kisah 1 bulan 17 hari kita, berbulan-bulan penuh dingin yang menusuk hingga hari terakhir pertemuan sebelum kau beranjak pergi ke benua biru itu, aku ingin ada kata perpisahan disana. Hari itu harapku menguap, bagai debu yang terseret putaran ban mobilku tepat sejengkal akan meninggalkanmu yang berdiri disana. Kau tetap diam. Baiklah. Hujan terlalu cantik untuk mengulas kesedihan. Seminggu setelah perpisahan kita, yakinku akan dirimu semakin kuat. Keyakinan itu bertambah ketika sedang sendu melamunkan kita, kau sapa aku dengan haloo! - mu yang meski hanya ada lewat chat, tetap membuat ku melonjak kegirangan.