Posts

Showing posts from 2015

Hikmah Proses Diklat BUMN

catatan khusus: Gue tekankan disini gue bukan yang sedang atau sudah menjalani diklat ya. Gue hanya remaja perempuan menuju wanita dewasa, kebetulan baru lulus 3 bulan lalu, baru resign 1 bulan lalu, dan baru gagal masuk salah satu BUMN setelah 5 kali tes tepatnya 1 tes sebelum tes terakhir 2 bulan lalu. Meskipun begitu, alhamdulillah temen-temen gue sudah ada yang keterima di 2 BUMN berbeda dan gue mendapat cukup banyak cerita disela-sela waktu singkat mereka untuk boleh berkomunikasi dengan HP. Secara umum buat masuk BUMN itu berlapis-lapis ya tesnya tapi gue ga mau bahas itu karena masih kecewa sama kegagalan kemarin yang kecewanya melebihi kegagalan cinta (tapi boong).  Ketika sudah berhasil menembus lapisan tes tersebut, calon-calon-mapan-diusia-muda-bisa-nabung-buat-kredit-rumah-dan-siap-menikah-cepat ini akan diharuskan mengikuti diklat. Meskipun dapet cerita dari 2 orang di BUMN berbeda, tapi intinya sama aja prosesnya. Awal diklat calon-calon-mapan-bla-bla itu har

kondangan zone

sempet kepikiran tentang kondangan zone? mungkin udah banyak ya yang kepikiran tentang zona ini. Setelah sebelumnya ada friend zone, brother zone, nebeng zone, makan bareng zone, jalan zone (ini gue ngarang semua ya) nah sekarang gue (dan mungkin perempuan atau lelaki lain di luar sana yang single, available dan non gebetan) sudah mulai berpikir mengenai zona ini. Terlebih lagi dikarenakan umur yang sudah menginjak usia sebagai sarjana muda yaitu 22 tahun dan jarkoman bukan lagi tentang kuliah tapi tentang undangan nikahan dari teman maupun senior.  kondangan zone diperlukan bagi mereka yang udah gue sebutin di atas ya, buat yang ga termasuk dan ga ngerasa perlu kondangan zone ya santai aja gausah ngegas gitu, Jadi begini *ngepletekin jari*... buat gue pribadi ada beberapa alesan butuh kondangan zone: 1. temen di jalan. gue gatau jalanan jakarta, pun gmaps, waze apapun itu gak bisa terlalu banyak membantu gue kalo gue nyetir sendirian, malem pula, siang aja nyasar apa

Tes Wawancara SPS STEI ITB

I really missed the time to write and now i wanna tell you guys about the details of the title.. Semenjak blog ini hanya sebagai diary elektronik tanpa memberi faedah nyata kepada remaja-yang-hobi-google-buat-nyari-jawaban-apapun-dan-percaya-aja-sama-blog-orang, dengan post ini semoga diary ini bisa ada manfaatnya sedikit... Jadi begini pengalaman tes wawancara buat masuk SPS STEI ITB (plus cerita full version seharian ya) Dari email yang masuk mengenai wawancara tertera bahwa email tersebut dikirim ke 8 orang yang menurut gue adalah temen seperjuangan. Persiapan gue buat wawancara adalah google dengan keywords pertanyaan-untuk-wawancara-sekolah-pasca-sarjana-itb-stei namun kurang memuaskan. Penemuan satu-satunya yang memuaskan adalah cerita di blog mengenai tes ini yang ditulis oleh seorang ibu dimana sedang hamil anak ke4 namun masih mau S2 *big applause*. Alhamdulillah blog si ibu memberikan semangat baru ke gue yang single-tapi-badannya-kaya-lagi-hamil-anak-kembar-empat

lots of tear

it is easy not to cry in front of someone who is not into you but it is very hard not to cry in front of someone who is really into you.  i do not know how many litter of tears which i produced yesterday just because thinking about you have already prepared and ready to go, leave me. i never imagined that this day would come. moreover it came to me who missing you a lot and have not met you for a long time. i was going to me meet you to spill my feeling, sharing laughs but you had a rare topic to talk about. it made me.. well hard to resist my sadness. so... i will not give you another load. also i will not ask you to stay. you know exactly how it feels when you force someone to stay by your side when there is no will.  -karunika

der Liebesbrief

Lieber Tyo, Meine Augen sehen oft deine Augen an. Ich mag dich, weil du mich sehr gut verstehen kannst. Du sollst mich nicht vergessen. Ein Abend ohne dich ist wie ein Morgen ohne Stern. Ich warte immer auf dich jeden Tag in meinem Traum. Hab keine Angst! Ich will immer dich schu"tzen. Du bist alles! Ich liebe dich. Viele liebe Grusse, Deine Tita.

kepada yang sedang jatuh hatinya

Begini ceritanya, Ketika hatinya telah jatuh pada sosok yang iya yakini ia tidak akan menjatuhkan hatinya pada sosok itu, ia menipu dirinya sendiri. Tentu sikapnya amat menunjukan bahwa ia terlena. Sosok itu tidak salah pun tidak sepenuhnya sempurna. Ia yakin ia menjalani semuanya dengan tidak memaksakan suatu hubungan serius, karena memang tidak bisa. Sosok itu telah jatuh pada hati lain yang memang juga jatuh padanya. Singkatnya ia tidak bisa bersama sosok itu semudah kita melihat daun terbawa angin. Pada akhirnya waktu telah menunjukan bahwa ia harus mengalah dan membuka mata bahwa ia telah kehilangan. Tapi tunggu sebentar... Sebelum itu, jauh sebelum ada sosok itu. Sebenar-benarnya ia telah memilih satu nama. Tapi hatinya batu dan otaknya terlalu cerdas hingga menolak nama itu untuk jadi calonnya. Nyatanya, ketika sosok di atas telah enggan menyapa, ia kembali pada nama ini. Nama ini lah yang sekarang benar ia jatuhkan hatinya. Emm maksudnya ia menjatuhkan hatinya pada

#30harimenulissuratcinta Day - 29 "Angan dan Tujuan"

Kepada masa depan, Hai masa depan, bagaimana keadaan disana? Apakah sudah kau terima dengan baik takdir yang diberikan oleh-Nya untuk aku? Ada apa saja disana? Aku sangat ingin tahu meski hanya sekedar berangan-angan. Dipikiranku kau sedang tersenyum melihat aku berjuang disini untuk menuju mu nanti. Cukup berwarna kah aku di lembaran buku mu? Tentu kau sibuk sekali menyiapkan diri untuk dituju semua orang ya. Bisa beri aku bocoran sedikit mengenai aku di halaman berapa dan bergambar apa? Tentunya aku juga sibuk menyiapkan diri untuk menghadapimu nanti. Masih banyak undakan tangga yang harus ku lewati. Menjadi sarjana itu pasti harus aku lalui, sebagai salah satu undakan yang pasti membawaku ke dirimu, masa depan. Demi mu, aku berterimakasih banyak kepada osiloskop, kabel probe, sinyal input output dan juga solder yang dengan ikhlas membantuku menyelesaikan tugas akhirku. Biar kau tahu bahwa banyak yang membantuku untuk mencapaimu. Tidak lupa juga untuk yang selalu menelepon cuek h

30harimenulissuratcinta Day - 11 "Surat Apa Adanya"

Kepada wanita yang tengah terduduk disebelah putranya, Salam kenal bu, biarkan saya tunjukan rasa hormat saya dengan memanggil ibu. Saat itu adalah saat pertama kita bertemu. Meskipun bukan saat pertama saya mengetahui rupa ibu, terlebih tentang kegiatan ibu sehari-hari sudah banyak saya dengar dari putra ibu sendiri. Saya mohon maaf sekali kalau memang pertemuan itu bukan disaat yang tepat dan yang ibu inginkan. Saya harap memang bukan karena keadaan yang salah, tapi bagaimanapun keadaannya sifat alamiah ibu seperti itu adanya. Pertemuan kali itu dengan ibu dan bapak memang sudah saya rencanakan dengan putra ibu. Mendengar ibu yang pendiam membuat saya ingin sekali mengajak ibu berbicara banyak karena memang saya sama sekali tidak pendiam. Mengenal ibu lebih baik, saya misikan. Saya yakin tidak ada orang yang sebegitu pendiamnya. Dengan pertanyaan dan obrolan hangat, saya harap bisa ada celotehan antara kita bu. Percayalah bu, saya habiskan malam-malam sebelum pertemuan itu deng

#30harimenulissuratcinta Day - 8 Kemarin Sore dan Semalam

Kepada pemegang janji untuk pulang bersama, Sudah lama rupanya kita tidak menghabiskan waktu dengan menikmati sekeliling. Kita sebagai porosnya dan kerumunan muka beserta jajaran toko sebagai pemandangan yang berputar. Sore itu aku makan dengan lahap, capcay seafood yang dengan lincah kau ambil kuahnya untuk nasi goreng seafoodmu. Tak luput es jeruk ku juga kau minum setengah karena susu jahemu masih hangat. Lagi-lagi aku jatuh cinta. Setelah jatuh pada hati dibalik kemudi, kini aku jatuh pada hati yang menemaniku sesorean itu. Berjalan kaki ditengah hiruk pikuk untuk sampai distasiun. Sesekali kau tarik tanganku cepat karena meleng tak melihat motor melintas. Dan ini yang membuat aku jatuh lagi. Memang kau hanya seperti robot yang lebih banyak bertindak dari berbicara. Asiknya aku menikmati somay tidak sadar kalau kau mengeluarkan sesuatu dari tasmu. Aku hanya menahan tawa yang melonjak melihatmu susah payah membuka kotak kecil kemudian memakaikan gelang mutiara ditanganku. Iya

#30harimenulissuratcinta Day 6 - Kalau Tidak

Kepada pins, Wow aku dipaksa mengingatmu lagi sekarang, dari sekian banyak pertemuanku selama hidup hampir 22 tahun, entah mengapa untuk predikat pertemuan paling tak terduga ya hanya denganmu. Izinkan aku sedikit membuka memorimu akan hal itu, meski mungkin skrg sudah masuk 7tahunan kau dengan kasihmu, ya? :) .... .... .... Bagaimana bisa aku lupa kapan pertemuan kita, bulan apa, hari apa, tapi biarkan aku ulas setiap detilnya, aku mengingat secara sempurna untuk itu. Kalau tidak aku dan jurusanku diberi amanah membuat ajang lomba futsal sejabodetabek bandung, mungkin kita tak akan bertemu. Kalau tidak aku diberikan sifat sembrono, mungkin aku tak akan meneriakan nama dipunggungmu yang sedang bertanding dilapangan dari mic komentator. Kalau tidak aku memiliki keberanian, mungkin aku tak akan meminta temanku mengajakmu untuk berkenalan bersamaku Kalau tidak aku diberi kepercayaan menjadi mc acara penutupan lomba itu, aku tak akan disana bersama mu menjadi partner mc. Dan.

#30harimenulissuratcinta Day 5 - Sudah Lewat

Kepada B, yang berharap ditulisi surat kemarin Kau masih ada disana, dan akan selalu ada disana. Dulu mengapaku akan tanya itu tak pernah kau jawab, tp sekarang aku tidak akan bertanya lagi. Kelebihanmu itulah yang meluluhkan aku, dulu. Ketika aku dengan tegas menggelengkan kepala menepas angin diruang hampa, aku tidak akan tergoyah. Terutama karenamu. Siapa kau hei B? Siapa? Beraninya ada disana. Maaf untuk meremehkan mu sekali. Selalu ada disana. Tidak kah kau tahu aku sekuat tenaga menutup hati ini karena ia yang baru saja pergi. Tidak, tidak untukmu, karena masih untuknya. Tetapi kau masih saja ada disana. Tidak kah kau tahu aku enggan? Setidaknya sebagai juniormu saja aku menanggapi semua perhatianmu. Tak usah bertele-tele, macam kereta saja ceritaku tak pernah pendek, mulutku tak pernah singkat, apalagi pipiki yang selalu kau anggap over. Iya aku jatuh padamu karena selalu ada disana. Mengapa? Kau tak seserius itu? Hahaha. Bodohnya aku jatuh ya. Begitu juga teman-temanku me

#30harimenulissuratcinta Day 4 -Seseorang Dibalik Kemudi

Kepada seseorang dibalik kemudi, Enaknya menjadi kacamatamu, selalu kau lihat dengan seksama. Mengapa alismu berkerut begitu? Lebih lucu rupanya kau dengan raut itu. Betapa ibukota bisa alihkan perhatianmu sebegitunya, hingga aku disebelahmu pun tak kau tengok. Aku memperhatikanmu sedari awal kau menyuruhku memakai seatbelt ini. Aku coba mengambil foto kita, kau tetap tidak menengok. Oya benar saja kau kan sedang dibalik kemudi, berbahaya jika kau menoleh sedikit saja. Aku senang menggodamu. Baiklah celotehanku saja yang menggelitikmu. Sangat kurindukan tawa itu meski tetap tidak menoleh. Sesaat ku rasakan sentuhan lembut mengusap kepalaku sesekali mencubit pipiku. Ah kau rupanya. Biar saja mukamu muram melihat jalanan, tp caramu menenangkanku sudah amat cukup buatku nyaman. Biar saja lampu berganti merah kuning hijau bahkan ungu atau pink sekalipun, kenyamanan ada disampingmu tidak bisa dibeli. Waktu saja seakan melamun menyaksikan ku bersandar dibahu kirimu. Selama apapun aku

#30harimenulissuratcinta Day 3 - Hujan dan lagi lagi kau

Kepada yang manja aku panggil K, Hujan malu-malu mengiringi aku menulis surat ini padamu. Hujan terakhir yang aku ingat tentang kau adalah ketka kau tidak menganggap ku ada meskipun aku nyata berada di radius jangkauan matamu. Tenang saja, hujan pun yang menyamarkan titik air mata kelegaan setelah pertemuan terakhir denganmu saat itu. Harapku terlalu banyak, mengingat indahnya kisah 1 bulan 17 hari kita, berbulan-bulan penuh dingin yang menusuk hingga hari terakhir pertemuan sebelum kau beranjak pergi ke benua biru itu, aku ingin ada kata perpisahan disana. Hari itu harapku menguap, bagai debu yang terseret putaran ban mobilku tepat sejengkal akan meninggalkanmu yang berdiri disana. Kau tetap diam. Baiklah. Hujan terlalu cantik untuk mengulas kesedihan. Seminggu setelah perpisahan kita, yakinku akan dirimu semakin kuat. Keyakinan itu bertambah ketika sedang sendu melamunkan kita, kau sapa aku dengan haloo! - mu yang meski hanya ada lewat chat, tetap membuat ku melonjak kegirangan.

#30harimenulissuratcinta Day 2 - Sebatas Tas dan Pulpen Hitam

Kepada T yang ada disana 14 tahun yang lalu sejujurnya aku lupa entah itu 14 tahun yang lalu atau 13 tahun yang lalu. aku berterimakasih sebanyak uban yang mungkin telah ada pada rambut wali kelas kita, saat ia secara acak menempatkan aku untuk ada disebelahmu satu tahun kedepan. mungkin itu pertama kali aku jatuh cinta, pada teman sebangku mungkin saat itu kita masih asing, belum genap 10 tahun tapi sudah harus berbagi ruang bersama tapi debar jantungku, tidak akan pernah luput setiap pagi, setiap masuk kelas, setiap meletakan tas, setiap mencoba duduk dan menantimu datang atau bahkan kau sudah lebih dulu ada disana semua terasa menyenangkan, kecuali tingkah usil mu dan teman-teman nakal mu yang suka menjahili anak perempuan rambutmu ikal, tapi tak pernah panjang. kutebak kau anak penurut yang tidak akan melawan ibu bahkan ayahmu seringkali kelas membuatku bosan, semua tingkahmu adalah obat penenang paling mujarab aku perhatikan tiap detil tentang dirimu t

#30harimenulissuratcinta Day 1 - Mulai tak terkenali

Kepada teman-teman yang sedang dipikiranku saat ini, I, Y, dan P, Hai kalian, kalian spesial karena telah memenuhi 3hari ku kebelakang teruntuk dua diantara kalian, kita pernah berbagi tawa amat renyah bersama teruntuk satu yang lain, kita pernah berbagi rasa bersama kepada salah satu diantara kalian, sifatmu aku paham sekali. tak ada tangis pun muka muram jika kau ada disana. sungguh sinar matahari pun malu menampakan dirinya kalau kau sudah berbicara bahkan embun pun terkoyak lebih cepat seakan ceria dengar kata jenaka dari mu.  mungkin patung sudirman juga akan pindah tangannya dari dahi ketika hormat, ke perut karena terpingkal.  kau spesial. kau tukang sulap. meski sulapmu gagal, penikmatmu akan tetap kagum. sungguh kau terhebat dalam hal itu. kau pemimpin yang memimpin dengan kejenakaan. sekali kau berteriak, sedetik kemudian kau sembuhkan luka. mungkin kau batu karang, tapi batu karang yang bisa dibentuk bagai lilin mainan. batu karang yang dengan hanya diam, b