#30harimenulissuratcinta Day 1 - Mulai tak terkenali

Kepada teman-teman yang sedang dipikiranku saat ini, I, Y, dan P,

Hai kalian, kalian spesial karena telah memenuhi 3hari ku kebelakang
teruntuk dua diantara kalian, kita pernah berbagi tawa amat renyah bersama
teruntuk satu yang lain, kita pernah berbagi rasa bersama

kepada salah satu diantara kalian,
sifatmu aku paham sekali. tak ada tangis pun muka muram jika kau ada disana. sungguh sinar matahari pun malu menampakan dirinya kalau kau sudah berbicara bahkan embun pun terkoyak lebih cepat seakan ceria dengar kata jenaka dari mu. 
mungkin patung sudirman juga akan pindah tangannya dari dahi ketika hormat, ke perut karena terpingkal. 
kau spesial. kau tukang sulap. meski sulapmu gagal, penikmatmu akan tetap kagum. sungguh kau terhebat dalam hal itu. kau pemimpin yang memimpin dengan kejenakaan. sekali kau berteriak, sedetik kemudian kau sembuhkan luka. mungkin kau batu karang, tapi batu karang yang bisa dibentuk bagai lilin mainan. batu karang yang dengan hanya diam, bisa membuat air tenang menjadi tsunami besar.
kita teman, mungkin aku tak sedekat temanmu yang lain, tapi aku pengagummu yang mengakui kelebihanmu.

kepada salah satu lainnya,
kau pintar, kau dewasa, tapi kau anak kecil. kau misterius untuk aku yang hanya sebagai rekan biasa. mungkin aku pernah dekat denganmu dan berbagi rahasia. kau pernah sampaikan salam dari merpati penyimpan ceritamu kepadaku sebagai temanmu. kau penyayang, tp tak seharusnya kau paksakan. aku mendukungmu, bukan karena aku mengambil keuntungan, tp aku temanmu yang selalu akan mendukungmu.
kau spesial, kau buku pelajaran. matematika, fisika, bukan itu maksudku. tapi pelajaran asmara. kau contohkan padaku bagaimana romeo dan juliet yang seharusnya nyata. kau ku kagumi, aku senang kau dengan perempuan masa lalumu. 
aku ingat tawa terbahakmu saat denganku. aku ingat obsesimu dengan teman perempuanku, tp aku ingin lupa bagaimana kau memandangku sekarang. aku setidakpeduli semut akan siapa yang menginjaknya, tp aku ingin kau menerimaku sebagai teman biasamu. kau boleh salahkan aku, mengetuk palu meja hijau dan jadikan aku tersangka, itu hak mu. aku hanya bisa melihat punggungmu berpaling, tanpa nada.

kepada satu lagi yang lain,
aku tau kau tak setegar itu. kau bebas tetapkan jalanmu. pun untuk menjadi polisi yang bebas menilai bagaimana para pengendara. aku tau kau. kita saling mencurahkan untuk satu hal. aku pendukung setiamu. penyuka gayamu. tolong jangan simpan harta karun terindahmu. jika hitam tetap dibiarkan hitam, putihmu akan semakin pudar. jika runtuh 1 bintang tiap kata "tidak apa apa" -mu, maka langit akan menangis sejadinya karena tak ada lagi perhiasannya. 
kita sama. aku merasakan kita lebih daripada saudara kembar. entah jika kau acuhkan aku. aku tetap merasa menjadi kembaranmu, diluar semua perbedaan yang terlihat dengan mata telanjang. 
kata maaf sudah menguap. kita sudah sepakat. aku sudah senang, tapi tidak temanmu. aku hanya peduli kau saat itu, tp sekarang aku peduli temanmu.

hei kalian. betapa menyayat jika tawa terhapus luka. lorong putih lantai bersih sirna bagai ruang hampa. sapaan begitu semangat hilang karena pikiran dengan ribuan kalimat mengapa. bayang kalian sedikit pudar. tp kenangan akan kalian semakin menguat. kalian itu teman. aku cinta kalian sebagai teman. teman yang punya tempat tersendiri dipikiranku. dengan kenangan masing-masing yang permanen terbordir dihidupku. 

jangan biarkan cintaku bertepuk sebelah tangan. tapi jika itu mau kalian, aku bisa menerima. tapi apa aku akan tetap tak ditepuk meskipun sudah setahun, dua tahun, bahkan berpuluh tahun? kapanpun kenyataan ini bersanding didepan pikiran kalian, aku akan tetap pada posisi ini. tak akan aku paksakan untuk berjalan apalagi berlari jika memang tak ada niat untuk itu. 

tapi kalian, teman-temanku, kita masih temankan? mari kita tertawa bersama..

-karunika

Comments

Popular posts from this blog

My life directly is directed by the Director..

Renjana.

rokok itu jahat