Posts

Showing posts from 2016

tidak lebih dari satu jam

tidak ada apa apa sudah biasa, tidak ada beda selera tidak berubah sudah lama namun tetap saja hitam, polos mudah dicinta satu selera dua selera tiga tapi tidak selera berkata, tersenyum lewat 10 menit bercanda, tersenyum memang aneh tapi tegap, terlihat kokoh, gagah? tidak juga sekelebat terbayang, sebuah rancangan memang aku tidak berubah oiya rambutmu harusnya sedikit dirapikan hemmm kacamatamu, suka? tak apa kaos itu, tidak usah lagi dipakai didepan yang lain tutupi dengan jaket, oke jauh lebih baik ada apa sih ini? eh kamu bicara apa? oh tertawa.. sudah terlalu jauh maksudku... memang ulah teman-temanku santai saja,  aku mulai biasa, tapi tidak juga aku datar saja, tapi tetap susah susah tidak melihat dan berpikir keras,  untuk bisa melihatmu, sesuai seleraku tapi toh saat ini cukup kau lebih dari cukup aku hanya butuh cukup tidak perlu lebih biar angin bawa semua lamunan ini entah jadi

yang sebenarnya...

Image
Entah sejak kapan tita-aisyah menjadi 1 frase yang maklum di telinga teman-teman khususnya departemen teknik elektro. Di saat hanya ada tita, akan muncul pertanyaan "aisyahnya mana?", namun itu lebih sering terjadi ketimbang saat hanya ada aisyah, muncul pertanyaan "titanya mana?".  Pertama saya ingin berterimakasih kepada Ibu Qory, ibunda aisyah yg dengan rasa sayangnya sudah menemukan kosan untuk aisyah tinggal di depok selama menjalani ospek hingga kuliah. Hal ini membuat tita untuk pertama kalinya dipaksa dekat dgn aisyah, ya dengan berbagi kamar. Dengan tidak sengaja, itulah awal mula frase tita-aisyah muncul. Banyak sekali hal yang dilakukan bersama atas nama angkatan. Pulang malam, dimarahi ibu kos, hingga memanjat pagar kosan.  Pada akhirnya tita-aisyah berada pada 1 kosan yang sama, hanya beda kamar. Beda prinsip dan beda minat tapi saling mendukung. Terlihat ketika aisyah mencalonkan diri untuk menjadi ketua sebuah organisasi internal, tita berad

Ternyata aku baik-baik saja

Saat itu ketika rangkaian kata melekat Daun telinga pasrah menerka Hati bergejolak tapi bisa apa Ruang sekeliling menyudutkan, semakin sempit Kosong menyeruak, air mata tak tertahan Tapi aku baik-baik saja.. Langkah memberatkan Untuk tidak bisa diam Untuk tidak bisa menahan Hanya pilihan merelakan Berkali-kali terpikirkan Debu terbang lambat Seperti darah hampir berhenti Lemas sudah lumrah Hati lebih dari patah Tapi aku tetap baik-baik saja.. Detik jam hampir terbelah Waktu berlalu buru-buru Hingga seperti menekan sekali lagi Senja hilang begitu saja Semesta melanjutkan hidupnya Posisi yang jauh berbeda Seperti tak pernah ada hati yang jatuh Tanah memakan kenangan Samar-samar hanya bayangan Dan aku baik-baik saja Demi tak ada lagi masa-masa itu Bahagia sudah berubah, menjadi lebih sederhana Tawa tidak susah Tangis berkurang drastis Sekeliling semakin baik Syukur tak henti-henti Bagaimanapun, Tujuan tetap meminta diraih Harapan muncul lagi da

PENGAKUAN : Semester pertama magister power ITB

Image
Derapkan langkah tatap ke depan ITB citra ganesha... -lirik mars ITB (try to listen to this while reading) (credit to kupukupubiru) Satu hal yang menimbulkan semangat awal kuliah di ITB adalah marsnya bagus....for my own sake hehe. Tulisan ini dibuat tanpa paksaan pihak manapun tanpa dilebihkan dan dikurangkan. Jika pada akhirnya terpancar kesan berlebihan, semata-mata ini hanya dari sudut pandang penulis. One thing i believe surely..."it is really possible for everyone to get in this magister program in ITB, but the real struggle is to pass through every semester". Dua bulan pertama di semester ini....shock. Jujur aja ya, ITB ini sangat berbeda dengan kampus gue yang dulu, khususnya di jurusan yang sama (elektro UI). Ibaratnya udah nyemplung, mau gimana hahaha. Penyesalan gue awal-awal bulan gue balut dengan tertawa untuk meringankan sedikit beban kuliah ini. Hanya dengan 12 sks cukup membuat gue insecure sehari-hari mikirin hari esok apakah bisa dilew

persahabatan cewe-cowo

Aloha! Mana suaranya cewek-cewek yang hobi banget sahabatan sama cowok? Boleh merapat juga untuk cewek yang punya banyak temen cowok ya... Mari kita resapi quotes dari Dave Matthew: "A boy and a girl can be just friends, but at one point or another, they will fall for each other... Maybe temporarily, maybe at the wrong time, maybe too late or maybe forever.." Quotes itu menjawab pertanyaan "Bisa gak sih cewe sama cowo sahabatan?" Jawabannya adalah (menurut gue pribadi, bukan berdasarkan sumber ilmiah) "bisa" asal.... salah satu atau kalian berdua sudah melewati masa-masa kritis dalam persahabatan kalian. Ohya ini khusus untuk sahabatan 1 cewe dengan 1 cowo ya. Pertama. Definisi kalian bisa dibilang sahabatan itu bukan hitungan bulan tapi tahun ya. Punya temen seangkatan 3 tahun belum tentu sahabatan, apalagi cuma pernah sekelas satu tahun.  Kedua. Dalam perjalanannya, sahabatan cewe-cowo akan mengalami f

"Mbak udah punya pasangan?"

Cuma mau cerita biar gak lupa. Setelah kenal sama temen-temen sejurusan program magister ini selama baru mau sebulan kayanya, akhirnya gue mulai merasa bisa menunjukan diri gue sebenarnya. Selama ini soalnya masih jaim-jaim, serius, becanda ya seadanya, ga lucu tapi ketawa karena ga enak hahaha.  Selama ini kita gak pernah terbuka sama sekali ttg status masing-masing. Memang ga pernah ada yang buka obrolan ttg itu, mungkin menghargai privasi juga ya. Sampai pada akhirnya.. K: "Tita kemarin pulang ke Jakarta?" T: "Iya mas, tadi pagi baru sampe, abis semua travel kesini" A: "Lah jadi bawa mobil dong kesini?" T: "Gak lah. Nebeng mobil temenku" K: "Memang kenapa ga dianter cowonya aja?" T: "Hah? Cowo siapa?" Ak: "WAAAAH  INI MAS K PERTANYAANNYA MENJEBAK INI" A: "BISA AJA INI PERTANYAAN ARAHNYA KEMANA-MANA INI" K: "Engga, aku cuma tes aja, mana tahu ada yg cemburu ya kan, kejebak la