yang sebenarnya...

Entah sejak kapan tita-aisyah menjadi 1 frase yang maklum di telinga teman-teman khususnya departemen teknik elektro. Di saat hanya ada tita, akan muncul pertanyaan "aisyahnya mana?", namun itu lebih sering terjadi ketimbang saat hanya ada aisyah, muncul pertanyaan "titanya mana?". 

Pertama saya ingin berterimakasih kepada Ibu Qory, ibunda aisyah yg dengan rasa sayangnya sudah menemukan kosan untuk aisyah tinggal di depok selama menjalani ospek hingga kuliah. Hal ini membuat tita untuk pertama kalinya dipaksa dekat dgn aisyah, ya dengan berbagi kamar. Dengan tidak sengaja, itulah awal mula frase tita-aisyah muncul. Banyak sekali hal yang dilakukan bersama atas nama angkatan. Pulang malam, dimarahi ibu kos, hingga memanjat pagar kosan. 

Pada akhirnya tita-aisyah berada pada 1 kosan yang sama, hanya beda kamar. Beda prinsip dan beda minat tapi saling mendukung. Terlihat ketika aisyah mencalonkan diri untuk menjadi ketua sebuah organisasi internal, tita berada tepat di belakangnya untuk mendukung. Hingga akhirnya aisyah menang tipis dari para lawannya dan tita-aisyah diceburkan ke 1 kolam penuh lumut. Selamat tita-aisyah mungkin perempuan pertama dan kedua yang masuk kolam itu diantara teman angkatannya. 

Kehidupan aisyah menjadi ketua organisasi dibarengi dgn tita sbg kepala bidang kominfonya dan juga teman-teman lain. Naik turunnya kehidupan tita-aisyah tidak lepas dari saling mengerti dan memahami. Aisyah bisa dibilang tidak pernah menangis jika dibanding dengan tita. Jika aisyah menangis 1x, tita mungkin sudah 10x. Sekalinya aisyah menangis, tita akan ada disana meski tidak mengerti sesulit apa posisi, kedudukan, kewajiban dan tekanan yg dihadapi aisyah, tita hanya akan ada untuk menenangkan. Sekalinya tita menangis, aisyah akan ada disana untuk membuat perhitungan kepada orang yang menangisi tita tanpa menenangkan tita terlebih dahulu. 

Aisyah sibuk dengan organisasinya, tita sibuk dengan pencarian jodohnya. Tita-aisyah pernah menjadi dua duanya perempuan yang begadang hingga tidur di kampus untuk keperluan organisasi. Tentu saja keperluan aisyah, tita hanya menemani. Aisyah selalu membantu tita dengan pemikiran logisnya ketika tita dibutakan oleh cinta. Pemikiran yang memang tita butuhkan saat itu dan hanya aisyah yang rela menyelamatkan tita dari lautan luka dalam. 

Hingga akhirnya tita-aisyah berada pada 1 kamar selama tingkat akhir. Saat itu aisyah masih disibukan dengan jabatan petinggi organisasi universitas dan tita tentu saja sibuk dengan hatinya. Aisyah sering pulang larut malam, tapi tidak sempat makan, padahal aisyah punya maag akut. Tita yang semakin tidak mengerti ttg organisasi aisyah hanya bisa menunggu aisyah pulang untuk menemani aisyah makan malam. Makan larut malam di warkop dengan menu indomie telur sudah lebih dari cukup untuk membuat tita-aisyah kenyang dan bahagia.  

tita-aisyah tetap bisa menikmati liburan tanpa beban
Ketika tita ulang tahun, aisyah tidak ragu menceploki tita dengan telur, kopi dan terigu. Pada akhirnya aisyah seorang yang menemani tita jalan kaki ke kosan dgn keadaan tak enak dilihat, bau telur campur terigu juga kopi dan aisyah seorang pula yang membantu tita membersihkan semua kotoran itu di kamar mandi kosan. Begitupun sebaliknya....

Hari ini, 17 September 2016 tepat ulang tahun aisyah yang ke 23. Entah hari ini akan menjadi seperti apa tapi ritual ceplok menceploki sudah tidak mereka jalani. Jauh sebelum hari ini datang, tita-aisyah sudah saling berjanji apapun yang terjadi hari ini, tita akan berada di samping aisyah untuk urusan organisasinya, dan aisyah akan berada di samping tita untuk menguatkan hatinya. Bukan kebetulan beberapa acara terjadwal hari ini memang berkaitan dengan jabatan aisyah terdahulu dan berkaitan dengan hati tita terdahulu. Hari ini mereka akan menjalani peran mereka sebagai mana mestinya.

Nyatanya saat ini frase tita-aisyah mungkin sudah asing karena keduanya berada pada kota dan kesibukan lain lagi yang jauh berbeda. Aisyah sedang meniti karirnya dan tita sedang menyelesaikan pendidikannya. Kehidupan organisasi sudah tidak menjadi fokus utama aisyah begitu juga dengan masalah hati bukan fokus utama tita. Meskipun begitu aisyah masih bersedia jika ditawari jabatan yang sesuai dan tita tidak akan mengelak jika ditawari hati yang cocok.


-karunika


Comments

Popular posts from this blog

My life directly is directed by the Director..

Renjana.

rokok itu jahat