Posts

Showing posts from 2017

sedih sih, tapi bisa dilewatin kok....

Good day gengs! #Dia Seperti pada hari-hari biasanya, gue melihat dia di kantor. Sosoknya sangat jelas dan mencuri perhatian karena sikapnya yang menonjol, supel cenderung bad boy. Berbekal pengalaman mengenal sifat lelaki selama hampir 6 tahun berada di lingkungan dengan minoritas perempuan, gue yakin laki-laki ini adalah bakal calon temen yang asik. Tiap papasan, belum ada sapaan karena belum kenalan. Beberapa kali gue senyum-senyum aja ngarep diajak kenalan dan terus temenan. Sayang sekali ga kejadian, yaudah pasrah.  Hari itu, gue yakin adalah hari terbaik dalam hidup gue. Kesempatan kesekian gue bisa papasan sama sosok dia yang gue yakin didirinya ada banyak kesamaan sama diri gue. Saat itu gue antri ambil minum di belakang dia, sayang sekali dia tidak menoleh bahkan menyapa sedikitpun. Dia pergi begitu saja setelah cangkirnya penuh, kemudian menjauh. Tiba-tiba gue mendengar suara, Dia: "suka green tea gak?" Gue: (tentu saja gue menoleh ke sumber suara,

Kulineran di Palembang! (Part 2)

Image
Eyyy! Akhirnya lanjutan dari kulineran di Palembang part 1 selesai juga~~ Langsung aja mari kita bahas 10 menu lagi yang kita cobain di Palembang. Sungguh Palembang ini sangat aduhay. Kebetulan pas kesana cuacanya lagi gak begitu panas. Kemana-mana kita naik transportasi online atau jalan kaki. Tepat beberapa hari kita di Palembang, lagi heboh-hebohnya bentrok antara transportasi online dan konvensional bahkan sampe ada yang meninggal, jadi kalo mau pesen yang online harus rada mencari tempat pick up yang aman, demi keamanan bersama. Kalo pun gak ada yang mau anter/jemput, kita biasanya jalan kaki cus. Stay safe everybody! Okay ini beneran mau bahas menu makanan sekarang... 10. Pempek Chaplin Lokasi: sederetan sama pempek aan, jalan kaki rada ke dalem sedikit Harga : 1k-2k /pc Opini : ini yang enak pempek kulitnya. Jadi yang kita inget yang khas dari tiap merk aja. Kuahnya juga enak. Rasa pempek yang lain gak beda jauh sama merk-merk sebelumnya. Nah pempek kulit disini nempel

Kulineran di Palembang! (Part 1)

Image
Eyyy! Based on the title, tulisan ini khusus dibuat untuk (semoga) menginspirasi dan berbagi cerita aku serta kawan sejalur ketika menghabiskan waktu 4 hari 3 malam di Palembang. Kelompok kecil yang terpaksa terbentuk karena kesamaan kewajiban ini terdiri dari 4 orang yaitu aku sebagai delegasi Depok, temenku yang lain masing-masing dari delegasi Malang, Bontang dan Makassar. Tujuan utama ke Palembang itu adalah ikut konferens (ICECOS 2017) sebagai presenter (tsah~) dan tujuan yang lebih utama adalah kulineran! Kita berempat berasal dari kota yang berbeda-beda sehingga lidah kita ini sudah cukup representatif untuk menilai rasa tiap menu yang kita coba.  Hari pertama 21 Agustus 2017 Sampai di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II sekitar pukul 08.30 pagi. Ngobrol sebentar kemudian mau langsung cabut cari makan dan kehebohan pertama terjadi. Ada demo angkot atau taksi mengenai transportasi online sehingga taksi bandara termasuk trans musi, damri beserta gocar maupun u

sebuah cerita (1)

Wey! dalam sebulan terakhir ini gue merasa menjadi kurang bersyukur dan semakin sombong, ada satu titik dimana gue dipanggil perusahaan buat FGD (focus group discussion) padahal cuma kirim cv pagi, eh besoknya langsung FGD, kemudian lolos sampe interview. setelah interview, gue ngobrol sama temen gue yg udah kerja disitu, banyak banget inputan yang langsung bikin gue berdoa ga keterima. ASTAGFIRULLAH. entah ada dorongan darimana, saat itu gue sombong banget ngerasa bakal diterima, malah gelisah kalo diterima gimana. parah tolong hal ini jadi pelajaran ya, jadi manusia gaboleh takabur astagfirullah ya allah maapin. kepedean gue berlanjut sampai temen lain udah dapet kabar bahkan udah lanjut med-check dan psikotes. lah gue? samasekali ga dapet kabar hampir seminggu lewat. mulai panik mulai muhasabah, istigosah, resah dan gelisah. di saat yang sama gue jg ga lolos tes bumn, kan makin heboh ya idup. to be honest, gue tes kerja di beberapa perusahaan lain, tp perusahaan yg gue ceri

mengurus diri sendiri

ayeay! (edisi bangga) salam hangat dari gue yang Alhamdulillah beneran bisa sidang bulan Juni dan insyaallah wisuda akhir Juli. Pingin banget pun nulis ttg perjuangan sampe akhirnya bisa sidang di post selanjutnya yes. (edisi loyo) salam hangat dari gue yang lg merasa banyak penolakan, seolah terpuruk, nyesel dan mempertanyakan apakah hidup gue bener apa engga. sering banget gue ngerasa diri gue bipolar, kadang seneng kadang sedih tapi dari dulu selalu bisa gue atasi sendiri, udah maklum. Tapi makin kesini makin parah, sampe bingung gue sama diri gue sendiri maunya apa. ini hanya pergolakan diri gue dan emosi gue aja tapi kadang nyamber ke orang sekitar. Gue sangat bersyukur berada disekitar orang-orang yang masih bisa memaklumi pas gue kumat, masih sabar meskipun gue kadang ngaco ngawur aneh pas bete. Sempet kepikiran kalo orang-orang itu pada akhirnya ga tahan bisa ga punya temen kali gue, sedih banget. pas kumat itu gue hanya perlu menyendiri, berpikir dan mengh

nikahan

Selamat pagi! Pagi tadi gue baca suatu artikel yang menarik tapi karena bacanya masih ngantuk, gue bakal baca lagi nanti dengan lebih fokus, silakan baca disini . Artikel itu membuat gue ingin menulis ini. Sejak tingkat 3 kuliah, gue sudah mendoktrin orang-orang disekeliling gue kalo gue mau nikah cepet. Meskipun target 25 tahun itu bukan termasuk yang cepet juga, wajar aja. Yes I proudly declare that my life goal is having such a lovely family. Entah keyakinan darimana, gue merasa menikah dan berkeluarga adalah sebenar-benarnya tujuan hidup gue. Gue mau kok jalan-jalan keliling dunia, punya karir bagus, punya rumah, punya mobil, bahagiain orang tua dan sebagainya. Tapi gue merasa kebahagiaan hakiki gue itu ya berkeluarga. Menurut gue gampang aja kalo mau nikah itu, sesuai islam, bisa dibuat mudah makanya gue lantang banget bilang mau nikah seenteng itu~ BUT THE REALITY IS.. Setelah melewati tahap ga punya calon (masalah terbesar ketika mau nikah), gue mulai terbuka ma

(dalam kurung)

Saat ini, Aku (sedang) mengerjakan apa yang kamu kerjakan Aku menemukanmu, (sekali) lagi Saat itu, Kamu yang (mungkin) berjuang sendiri Kamu yang (tetap) menjadi tumpuanku Saat ini, Aku tidak (ingin) menjadi bebannya Aku yang (tentu saja) tidak berjuang sendiri walau nyatanya sendiri Aku yang memang tidak (ingin) seperti kamu Aku yang mungkin (tidak) bisa menjadi tumpuannya Saat ini, Kamu (mungkin) tahu posisiku Kamu (tidak) pernah peduli, memang Saat nanti, Aku (memang) ingin sepertimu Kamu dan aku (pernah) punya ingin yang sama Aku dan kamu (memang) sangat jauh berbeda Saat ini, (tidak) ada aku yang sepertimu (mungkin) ada aku yang sepertinya Saat nanti, Aku (akan) ada diposisimu Kamu (mungkin) diposisimu, yang kamu inginkan saat itu Aku (akan) juga ada disana -karunika

banyak bicara (5)

heyho! Sepertinya dgn judul banyak bicara ini jadi segmen excuse ga nulis yg ada faedahnya, semuanya tjurhat. sehat, ceu? I love wearing jeans, white/black t-shirts and flops. I love nail arts, body painting, tattoos. Haram emang, santay aja. Sebagai seorang muslim, menutup aurat tuh suatu kenikmatan ya. On the other hand, jeans robek-robek, kaos tangan pendek, rambut panjang terurai plus kacamata item dan topi: SO KEWL. Oya, plus small tattoo  di leher samping, would be perfect. Gue ga segaris keras itu effort demi terlihat cool sampe menjalankan yang haram. Meskipun udh pernah nyari kuteks tembus air which means halal dan tato yang juga nembus air. Harga kuteks yg halal itu 5 kali lipat kuteks biasa. Antara mau sok gaya tapi kesulitan ekonomi ya seus. Kalo tato pernah gue akalin pake hena di tangan dari pergelangan sampe hampir sikut, wow bangga banget sih itu. Karena hena emang ga permanen, memudar dan cenderung oren, jadilah tangan gue kaya karatan. Cuma oke ba

banyak bicara (4)

heyho! hemmm oya! jadi... *nyanyi dulu* "Who knows how long I've loved you You know I love you still Will I wait a lonely lifetime? If you want me to, I will And if I ever saw you I didn't catch your name But it never really mattered I will always feel the same" (The Beatles - I Will) gimana ya, kemarin kepikiran kenapa ya kita bersyukur? menurut gue, bersyukur karena mendapat sesuatu. kalo dapet yang gue inginkan, ga akan ngerasa cukup karena keinginan gue banyak haha. tapi yang ideal itu bersyukur kalo dapet yang gue butuhkan, kaya sekarang. jadi ngerasa cukup aja. ada suatu hal. gimana ya. di satu sisi gue amat sangat bersyukur ya allah terimakasih Alhamdulillah. di sisi lain banyak pikiran-pikiran aneh gitu loh. ini bener ga ya? ini baik ga ya? gue salah ga ya? ini sampe kapan ya? ini normal ga ya? udah paling tepat kalo diobrolin ke orangnya, cuma orangnya lagi sibuk. kayanya kalo semua orang menyelesaikan masalah langsung ke orang yang ber

short story - superficial love (?)

11.00 siang, sebuah kantin Sebuah perkenalan yang memang direncanakan, terjadi dengan begitu saja. Pertama kalinya mereka berjumpa. Anak lelaki yang duduk mematung dan anak perempuan yang terlihat menghampiri dengan buru-buru, tentu saja bersama beberapa anak lain. Tidak ada kesan berarti terlintas di pikiran anak perempuan itu, hanya berujar dalam hati, "biasa saja". Kesan dari anak lelaki itu pun tidak spesial, hanya memastikan bahwa anak perempuan itu memang yang akan dikenalkan padanya. Orang disekeliling anak perempuan rajin menanyakan bagaimana akhir dari pertemuan pertama kali itu. Si anak perempuan cuek tidak terlalu mau ambil pusing, terlebih harus ada rencana berikutnya, makan bersama. Halus menolak rencana itu, si anak perepuan beritikad untuk memulai semuanya dengan obrolan lewat teks. Beberapa hari kemudian, Anak lelaki memulai obrolan dengan menghubungi nomor si anak perempuan. Percakapan biasa tetapi hangat. Pertemuan kedua, namun pertama yang han

banyak bicara (3)

udah lama engga, heyho! tulisan kali ini sebenernya tentang...... hahaha gue nahan nahan bangetttt mau nulis ini udh hampir seminggu kali ya... karena gamau aja ada yang tau tentang ini (kaya ada yang baca aja blog lu, ta) intinya, yaampun gue udh lama engga yabiarin aja yang ngerti ya ngerti, yang engga ya kasian :P hati gue beku beneran kayanya, playing hard to get nya udh level sejuta, susah mau nurunin ego (walaupun akhirnya turun juga) honestly, gue sama sekali ga pemilih, walaupun sbg perempuan memilih itu harus juga ya, but I'm not that picky. ada temen yang sampe bilang, "gausah lah punya target nikah cepet kalo masih kaya gitu". atau temen lain lagi bilang, "jangan cepet-cepet ilfeel lah, orang udah deadline". dan yang cukup deket bilang, "ya milih juga lah jangan main iya iya aja" ya semuanya gue terima dengan baik, dan semuanya temen baik. semuanya dengan terus terang mendukung gue. udah gatau gimana cara b

banyak bicara (2)

heyho! bandung lg ujan terus, siang sampe sore. waktu yang biasa dihabiskan untuk tidur siang.  lagi alhamdulillah progress tesis (WEHHHH) ehm. hahaha jadi dulu sempet pas mau s2 tuh takut super duper. selain karena takut akademik, ada juga ketakutan lain yaitu....takut mengulang rasa yang sama. rasa apa? rasa ketika jungkir balik ngerjain skripsi. tiap orang emang beda-beda ya, tp gue termasuk golongan orang yang ngerjain skripsinya sampe jungkir balik, dan rasanya wadidawwww. alhamdulillah ya allah bisa lulus 4 tahun dilancarkan semuanya meski pas sebelum masuk ruang sidang skripsi hak sepatu gue mendekati lepas.  dan perasaan itu lah yang membuat gue takut. belum hilang banget dari ingatan rasanya ngerjain skripsi dan harus merasakan ini lagi tapi namanya tesis. AND HERE I AM. beneran sampai pada titik ini. alhamdulillah masih bisa tersenyum, lompat-lompat, ngeledekin baim (mba yg jaga kosan).  pada akhirnya semua akan lewat ya, dengan hasil sesuai perjuangan insyaall

banyak bicara (1)

heyho!  post ini akan dibuat berkelanjutan dengan tema seperti judulnya. betul, tidak ada judul. jadi post ini hanya untuk mengisi waktu luang pas pengen banyak bicara aja. siap-siap untuk obrolan yang lompat kesana kemari, lets go! tiba-tiba pengen bikin vlog gitu deh (emang kena virus jaman sekarang). cuma hidup gue terlalu egois selama ini, semua socmed kerjaannya ngomongin diri sendiri aja, ga ada faedahnya buat orang lain, hahaha. maybe if i have a chance (surely it rather be 'will' than 'chance', wk playing victim at its best), gue mau tentang kehidupan gue di bandung. IYA SANTAY DULU. tentu saja bukan kehidupan gue yang ga berfaedah tapi lebih ke kuliah gue misalnya, tips and tricks jadi mojang bandung, how to stay alive as a master student in ITB ya gitu gitu lah. berfaedah kan ya? (berasa di luar sana banyak yang haus akan informasi dari gue ini, padahal mah pretdut). ya gapapa namanya usaha ya, berfaedah ya syukur, engga ya udah usaha lagi. sesung

curly and sturdy

oy! im writing this with "dont sleep away this nite my baby" whispering in my ear, ehm also your photo(s) on my facebook timeline. i thought that i finally let you go long long time ago (almost 3 years ago, maybe?) i absolutely sure that you are doing fine now and then. im so happy looking at your classical smile with your best friends there. so sad im not be able to at least be your friend nor good junior.  i hate to remember and realize that you never like me write something about you and publish it hahaha. here i am, i do this thing again. since i dont know who will listen to my curiosity about you like this. let me declare first, i have never never deliberately looked for your updates. it is not me who looking for you but your friends often tag you with your photo in facebook and exactly it decorate my timeline :3. thats the way i know about you. i cant help thinking about you but im sure i have let you go. this post just for cheering me up suddenly after

---yang berarti bintang---

bintang, akan lebih baik jika sambil mendengar ini... *bagaimana aku menyapa bintang yang nyatanya ada, terlihat, (mungkin) terasa namun tak membuat tersadar... ehm, aku anggap ini sebuah tulisan, untuk bintang. mungkin ini terlalu berlebihan, efek sesaat atau hanya percikan biasa tapi ini penting untuk aku nyatakan. ehiya aku mulai saja.... dear bintang, aku tau kamu baik, kita memang terbiasa tidak saling merasakan. Jadi, ku pikir aneh jika tiba-tiba aku bersikap sebagai pemerhati (aku tak perlu menanyakan kabarmu, kan?)... oh ya bintang, aku memang tau keadaan hatimu saat ini, aku tidak menutup mata tentang itu namun biar jadi ceritamu saja, dan semoga semua sesuai harapanmu ya. begini loh bintang... .... .... .... .... keseharianku melihat kehadiranmu setiap malamnya memang membahagiakan (kecuali saat kamu sangat menyebalkan, oke next). Sinarmu yang tak selalu terang tapi tetap menerangi sedikit-sedikit apa yang aku lakuk

Pesan, kepada teman

Selamat, untuk yang kesekian kalinya. Tidak, ini bukan sindiran Benar, ini sebuah pesan Bisa anggap ini dari teman, kepada teman Tolong jaga dia baik, perjuangkan kuat, bahagiakan kekal Tolong jangan lampiaskan, nyatakan sesaat atau hanya bersenang-senang Silakan lakukan, semua keyakinan Silakan pilih jalan yang diinginkan Silakan berbuat, apa yang memuaskan Sebagai teman, hanya ingin berpesan Waktu tak akan diam Hati bukan benda mati Perempuan bukan mainan Ini bukan yang pertama, yang kedua, ketiga entah berapa Pertama, bisa dipercaya Kedua, masih percaya Ketiga, sudah tak bisa Ke entah berapa, mohon maaf Ke entah berapa, bisa abaikan pesan ini Ke entah berapa, jangan berbalik Ke entah berapa, tak usah memanggil Memang takdir punya jalannya, Memang semua sudah tertulis, Biar teman menjadi tak usah kenal lagi, Jalanilah, dengan tujuan Dengan harapan, wujudkanlah Jangan biarkan mulut berkata apa, Kemudian lain lagi, Kemudian alasan lagi, Baiklah Sila