REVIEW: Surrogates (2009), "kemudahan yang berbuah pahit"

Dirilis pada 25 September 2009, Surrogates membawa tema tentang kemajuan teknologi pada setiap scene-nya. Pada menit-menit awal, penonton disuguhkan tayangan tentang masa lalu dimana robot sebagai pengganti manusia diciptakan. Berawal dari tangan palsu, kaki palsu hingga robot utuh yang bisa beraktivitas layaknya manusia biasa. Masa lalu itu yang kemudia mendorong para ilmuwan untuk menciptakan robot yang persis dengan manusia baik bentuk tubuh hingga wajah yang sempurna menyerupai manusia. Robot tersebut bernama Surrogates. 

Pada aplikasinya, manusia yang berada pada zaman tersebut memiliki Surrogates masing-masing untuk menjalankan  hidupnya. Surrogates bekerja dengan cara dikontrol oleh otak manusia yang merupakan pemilik dari Surrogates itu sendiri. Pemilik Surrogates hanya harus menghubungkan otaknya dengan Surrogates-nya dan kemudian bisa beraktivitas sebagaimana mestinya menggunakan badan robot. Sedangkan badan aslinya berada dirumah dalam keadaan yang aman dan tenang sambil mengontrol representasinya dirinya berupa robot. 


Dengan adanya Surrogates, manusia bisa hidup bebas dari kriminal, kesakitan, ketakutan maupun ancaman lainnya. Namun, lama kelamaan Surrogates ini membawa ancaman tersendiri. Hal ini disebabkan karena semua pekerjaan dan aktivitas manusia diambil alih oleh robot. Pusat kerja Surrogates berada pada chip sebagai pengganti otak yang digerakan secara langsung oleh otak manusia pemilik Surrogates. Di film ini dikisahkan jika sebuah Surrogates dirusak dengan sebuah alat yang menyebabkan Surrogates tersebut mati maka pemilik Surrogates pun akan mati. Hal ini dikarenakan bagian yang membuat Surrogates mati adalah otak yang digerakan oleh otak manusia. Disisi lain otak manusia merupakan organ paling fatal yang bisa dengan mudah menyebabkan kematian. 

Permasalahan ini terus diselidiki oleh salah satu agen FBI dimana nantinya ia akan meninggalkan Surrogatesnya dan menyelesaikan masalah ini. Agen tersebut harus mengambil risiko dan mempertaruhkan hidupnya untuk memecahkan permasalahan tersebut. 

Pelajaran yang bisa diambil:
Kemajuan teknologi memang dibutuhkan untuk mempermudah pekerjaan manusia dan mengembangkan hidup manusia itu sendiri. Namun, dalam menggunakan teknologi tersebut sudah seharusnya kita bersikap bijaksana dan memikirkan jangka panjang dari efek penggunaan teknologi tersebut. Dalam hal ini, jangan sampai teknologi itu akan berdampak negatif pada kita dan lingkungan sekitar.

Comments

Popular posts from this blog

My life directly is directed by the Director..

Renjana.

rokok itu jahat