dari masa lalu, kemudian berlalu

heyho!

disclaimer: tulisan ini tidak untuk menyalahkan atau membenarkan salah satu pihak, hanya sekedar pikiran yang harus dicurahkan.

kamu.
sebulan atau dua bulan kemarin yang tiba-tiba datang lagi ke hidupku. kamu yang dua tahun ke belakang sudah tidak pernah terlintas apalagi ku rasakan. kamu yang ketika datang cukup membuatku tercengang, ah tapi kita sudah dewasa. kita (atau aku ya?) yang sudah secara gamblang dari awal pembicaraan membahas alasan apa yang membuat kamu datang lagi.

aku sedang menjadi pengecut, langsung bertanya di mana kamu akan menghabiskan masa tua mu. hal ini penting karena kita terpisah 150km jauhnya. benarkan? kamu ingin menua di sana dan aku sedang berusaha agar bisa menua di tempat yang bahkan hampir 200km jaraknya dari domisilimu.

awalnya tak ku hiraukan hadirmu sampai akhirnya kita berbicara lebih dalam lagi. aku tidak berani mendahului tuhan, jika tuhan menakdirkan pun aku bisa apa. kamu pun begitu. sejatinya sebagai makhluk kita hanya berusaha dan berdoa, hasil akhirnya biar tuhan gariskan. pemikiran ini yang membawa obrolan kita berlanjut.

aku deklarasikan jelas bahwa kamu sudah seperti teman lama. aku bahkan harus berusaha mengingat kamu ini seperti apa karena memang aku sudah lupa meski dulu kita pernah seru bersama (katamu :P). aku bilang aku akan pasif, aku netral, aku belum yakin, tentu saja aku tidak merasa dan jujur sudah beberapa kali mencoba dengan yang lain. kamu jelaskan dua tahun ke belakang kamu sibuk mengejar cita, tidak ada wanita lain setelahku dan karena itu pula kamu masih menyimpan rasamu untuk aku. baiklah meski aku belum bisa percaya, setidaknya keberanianmu mengungkap semuanya aku terima. aku persilakan kamu berusaha karena itu hakmu.

kamu berlari cepat, selamat pagi atau assalamualaikum tak pernah lewat. Hp ku yang selalu sunyi kini berdering teratur. kamu yang kadang tak aku balas pun, tetap berusaha di jalur larimu. kamu yang dalam satu hari bisa lima kali bertanya aku sedang apa hanya untuk mencari topik. aku? aku selalu meminta mu tanya apa saja, asal tidak "kamu lagi apa?" haha. maaf untuk sikapku yang ini. aku juga sudah bilang kalau aku bisa saja menjaga obrolan dari pagi hingga malam, apapapun bisa namun aku belum mau karena aku belum yakin. 

aku masih ingat betul, kamu menjawab "gapapa, karena meyakinkanmu adalah tugasku saat ini"

wow. kamu hebat. jawabanmu nilainya 100. doaku pada sang pencipta untuk selalu menjaga hatiku agar tidak jatuh pada yang bukan takdirku, untuk jatuhkan hatiku hanya pada jodohku.

hal lain.
bagian ini adalah pikiran jahatku, mungkin karena aku dihadapkan pada ujian kehidupan baru yang sebelumnya tidak ada. saat itu aku sedang sering sakit dan aku bilang padamu. kamu yang selalu khawatir dan menanyakan keadaanku. sampai akhirnya aku memutuskan untuk bersilaturahmi ke dokter dan kemudian divonis. aku menjalani serangkaian tes, observasi hingga ct-scan. awalnya aku ingin menyimpan ini sendiri karena biar aku saja yang menanggungnya. kemudian kamu bertanya tentang hasil pemeriksaan dan kamu mendoakan. aku mengaamiini tulus dan kamu bertanya apa aku sudah makan. saat itu larut malam, paginya aku balas "semalam aku ketiduran".

dan sampai saat ini pesanku tak berbalas...sudah hampir sebulan lewat :)

mungkin aku lancang. terima kasih tuhan sudah menjaga hatiku sekuat ini. hati yang bisa saja luluh karena hadirmu, bisa saja jatuh karena keteguhanmu. hati yang pasti akan berkeping ketika tiba-tiba kamu menghilang. aku enggan mengizinkan pikiran jahat ini lancang menghubungkan sakitku dengan kepergianmu. aku enggan bertanya kamu kemana dan kamu kenapa. bahkan anginpun masih akan terasa sedikit jejaknya.

apa rasa yang kamu bilang masih tertinggal selama dua tahun terakhir hilang begitu saja? apa letih dan usahamu sebulan terakhir ini sudah kamu anggap lebih dari cukup? apa aku yang belum bisa membalas rasamu itu membuatmu lelah? aku bisa saja menanyakan ini semua langsung chat kamu. kamu yang masih selalu menjadi lima besar pertama yang menonton story whatsappku. hehehe.

tapi aku rasa tak perlu. kamu punya hak pergi apapun alasannya dan aku tidak perlu tau seolah aku sudah membalas rasamu. aku lagi-lagi ingin berterimakasih pada tuhan. karena jika bukan karena-Nya yang memegang kuat hatiku, mungkin aku sudah berlari denganmu dan sangat kehilangan ketika kamu pergi menghilang.

aku doakan kita lancar dipertemukan dengan takdir kita masing-masing. aamiin.

blessed,

karunika


Comments

Popular posts from this blog

My life directly is directed by the Director..

Renjana.

rokok itu jahat